Soal Transparansi Dana Hibah KONI, Wan Sui: Plt Jangan Jadi Keledai

Bengkulu, PHR News.id-Sikap tidak transparannya pelaksana tugas atau Plt Ketua komite Nasional Indonesia Provinsi Bengkulu menimbulkan kecurigaan publik. Salah satunya terkait rincian penggunaan anggaran hibah yang sudah dicairkan oleh pihak Dispora Provinsi Bengkulu.

Sikap tertutup Plt KONI Bengkulu Sanuludin ini, langsung mendapat reaksi keras dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Bengkulu.

Kepada media, Minggu, 6 Juni 2021 melalui pesan WhatsApp, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales atau yang akrab disapa Wan sui mengultimatum Plt Ketua KONI agar transparan dalam menggunakan anggaran hibah yang sudah dicairkan tersebut kepada publik.

“Karena anggaran hibah tersebut merupakan uang rakyat sehingga pertanggungjawabannya itu harus terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi,” tegas Politisi PKB ini.

Iya juga mengingatkan agar kasus dugaan korupsi yang melibatkan ketua KONI Mufran Imron yang kini diusut jangan lagi terulang kembali. Karena hal tersebut sudah mencoreng dan menampar nama baik Provinsi Bengkulu.

“Jangan lagi menjadi keledai dengan masuk ke lubang yang sama,” tegasnya lagi.

Senada dengan pandangan Suimi Fales, Mantan Ketum KONI Provinsi Bengkulu Yuan Rasudi Sang, menyatakan, saat ini seharusnya Plt itu transparan, dan jangan mengelak bahwa Plt tidak mengetahui apa-apa soal rincian anggaran yang ada di KONI, dan melemparkannya kepada Dispora Provinsi.

“Itu namanya pembohongan publik, Plt harus tau, apa dan bagaimana anggaran itu, karena posisi beliau adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan juga orang yang bertanggungjawab mengenai anggaran tersebut,” tegas Yuan.

Sementara itu, Plt Ketua Umum KONI Provinsi Bengkulu Sanuludin, saat di konfirmasi terkait pernyataan anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales.

“Maaf bapak, saya tidak punya kewenangan untuk mempublish,” terang Sanuludin. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.