PHR News.id- Bengkulu, 7 Desember 2023 – Sekertaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PRO AMIN Bengkulu, Muhammad Iqbal, menegaskan desakannya terhadap Sujono, Ketua Panitia dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Desakan ini muncul menyusul hilangnya enam spanduk yang terpasang di Gor Sawah Lebar pada malam 5 Desember yang mendukung pasangan calon nomor 1, Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Iqbal, dalam pernyataannya, menyayangkan kejadian tersebut dan menyebutnya sebagai penghinaan terhadap organisasi relawan PRO AMIN yang memiliki badan hukum di tingkat nasional. “Kami mengharapkan agar DPW PKS segera meminta maaf atas hilangnya spanduk tersebut. Ini bukan hanya tentang partai, melainkan dukungan nyata relawan PRO AMIN untuk pasangan AMIN,” ungkap Iqbal.
Dalam kronologis peristiwa, Sujono DPW PKS menegur Iqbal terkait pemasangan spanduk di dalam Gor Sawah Lebar. “Spanduk hanya boleh partai di dalam gor, relawan di luar,” kata Sujono. Meski diancam akan dilepaskan, Iqbal tetap memasang spanduk tersebut. Namun, setelah acara berlangsung, spanduk tersebut tak terlihat.
Iqbal menilai kejadian ini sebagai upaya pembatasan dukungan yang seharusnya bersifat terbuka. “Apakah pasang AMIN bisa menang hanya dengan partai saja?” tanya Iqbal. Menurutnya, hal ini harus diangkat ke ranah hukum jika permintaan maaf tidak segera dilakukan.
“Saya tidak tahu siapa yang dihubungi oleh Sujono setelah saya tidak menghiraukannya. Kami tetap lanjut memasang di dalam gor. Namun, spanduk itu tidak terlihat pada 6 Desember. Ini merugikan dan dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap kami,” papar Iqbal.
Dalam penutup pernyataannya, Iqbal menyatakan bahwa jika permintaan maaf tidak disampaikan, pihaknya akan membawa masalah ini ke ranah hukum. “Kami berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik demi terwujudnya proses pemilihan yang adil dan demokratis,” tandas Iqbal. (Red)