Mobil Adik Kandung Aktivis Sumsel Jakarta Dibakar, Kabid PTKP Badko HMI Sumbagsel Minta Segera Usut Tuntas

PHRNews.id, – Berita tak sedap berhembus dikalangan aktivis terkhusus di Sumatera Selatan, baru-baru ini mobil adik kandung aktivis Sumsel Jakarta (Harda Belly) dibakar oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di kabupaten Lahat.

Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 02.00 WIB, jenis mobil yang terbakar ialah minibus suzuki ertiga berwarna silver dengan nopol BG 1017 EQ. Dari CCTV yang beredar viral, pelaku terekam CCTV diduga sedang melakukan penyiraman bensin berpakaian jaket hitam dan menggunakan helm.

Menyikapi kejadian itu, Kabid PTKP Badko HMI Sumbagsel Hikmi Wahyudi mengecam keras tindakan teror yang membuat resah tersebut. Karena itu, ia meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelakunya.

“Aksi semacam itu merupakan bentuk teror tang tidak bisa dibiarkan saja, hal ini haruslah menjadi atensi bagi  kepolisian Polres Lahat. Karena gerakan seperti ini kian kali mengancam dan membungkam untuk kawan-kawan yang lainnya dalam menyuarakan aspirasi dan kritikan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, bahwa adik kandung daripada aktivis Sumsel Jakarta (Harda Belly) juga merupakan aktivis di kabupaten Lahat yang seringkali memberikan kritikan terhadap bupati Lahat.

“Maka kami meminta pihak kepolisian dalam hal ini Kapolres Lahat bisa bergerak cepat menangkap pelaku berikut dengan dugaan adanya aktor politik dibalik aksi teror tersebut,” ungkapnya.

Dikonfirmasi Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel Dewan Dede Irawan sangat menyayangkan atas kejadian pembakaran mobil yang menimpah adik kandung aktivis Sumsel Jakarta (Harda Belly).

“Tentu hal-hal semacam ini jangan sampai terulang kembali dan agar tidak terulang maka pihak kepolisian yang harus menjadi penanggungjawab dalam menuntaskan serta mengusut tuntas sampai dengan dugaan-dugaan keterlibatan aktor politik dibalik kasus ini,” jelasnya.

Ketum Badko HMI Sumbagsel menyampaikan agar jangan ada tebang pilih dan ada hal yang  ditutupi dalam pengungkapan kasus ini sehingga semuanya bersifat terbuka dan transparan.

“Jika dalam Minggu ini kepolisian belum mampu untuk menangkap pelaku pembakaran maka kami secara bersama-sama akan merajut untuk melakukan aksi solidaritas dalam bentuk keprihatinan terhadap kepolisian Lahat yang lamban melakukan proses penyelidikan,” tutupnya. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.