Kerja Lebih Keras Lagi

Nasional, PHR News.id-Staf Khusus Presiden Aminuddin Maruf menyambut hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia, yang mengatakan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah meningkat dalam empat bulan terakhir.

“Tentu kita mengapresiasi hasil tersebut. Namun, hal itu tidak membuat kita puas, justru memicu agar kami bekerja dengan keras agar bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat,” kata Amin kepada PHR News.id melalui WhatsApp, Minggu (5/12/2021) malam.

Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang salah satunya terkait kinerja Presiden Joko Widodo. Survei tersebut dilakukan dari 2 hingga 6 November 2021.

Adapun cara survei di lakukan melalui wawancara tatap muka dan penentuan responden dilakukan dengan multistage random sampling.

Total responden yang disurvei sebanyak 2.020 responden yang terdiri dari 1.220 orang sampel basis dan 800 responden oversample yang tersebar di 10 provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Ada pun margin of error dari survei sekitar 2,9 persen.

Hasil survei menyebutkan, sebanyak 61 persen responden cukup puas atas kinerja Presiden Jokowi.

Jika melihat data survei berdasarkan sosio demografi, responden usia di bawah 21 tahun yang puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 76,5 persen. Sementara usia 22-25 tahun sebanyak 66,0 persen.

Lalu responden usia 26-40 tahun atau biasa disebut milenial yang puas terhadap kinerja Jokowi sebanyak 71,5 persen. Lalu usia 41 hingga 55 tahun sebesar 69,2 persen. Lalu responden berusia di atas 55 tahun yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi adalah 78,0 persen.

Amin mengapresiasi atas kepuasan generasi milenial terhadap kinerja Presiden Jokowi.

“Kepuasan dari generasi milenial menjadi gambaran program-program yang dilakukan pemerintah disambut baik oleh mereka. Ini patut kita syukuri dan tingkatkan,” kata Amin yang merupakan stafsus milenial pada PHR News.id. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.