PHR News.id – Moderasi beragama yang tengah digaungkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagaimana disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Kaumas adalah solusi tepat dalam membangun peradaban bangsa di era millineal dan digitalisasi saat ini.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong Dr. H. Nopian Gustari,S.Pd.I,M.Pd.I saat dijumpai dan diwawancarai singkat Jurnalis PHR News.id diruang kerjanya tadi pagi mengatakan, salah satu kajian atau Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) jajaran Kementerian Agama baru usai digelar secara zoom meeting beberapa waktu yang lalu, Menteri Agama Republik Indonesia selalu mengingatkan akan pentingnya penguatan moderasi beragama ini.
“Penguatan moderasi beragama solusi tepat mewujudkan Indonesia harmonis, cinta akan kesejukan, cinta akan kedamaian dan cinta akan kebersamaan. Semua Agama dimuka bumi ini selalu mengajarkan esensi kebaikan dan saling mengedepankan toleransi ummat beragama. Oleh karena itu, Penyuluh Agama disemua Agama haruslah menjadi garda terdepan dalam memberikan kesejukan agama, menebar ukhuwah (persaudaraan) dengan menjunjung tinggi Ke-Bhinnekaan Tunggal Ika kita, jika hal ini telah tertanam dalam diri masing-masing jajaran Kementerian Agama terkhusus menjadi ujung tombak Kementerian Agama dimasyarakat adalah Penyuluh Agama maka itu jauh lebih mulia dan bermakna,” demikian pemaparan singkat Kakan Kemenag Rejang Lebong ini dengan penuh optomis dan semangatnya pada PHRNews.id, Kamis (17/2).
Lebih jauh ditambahkan Alumni aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini, semua kehidupan dan dinamika yang ada ini jika dikembalikan pada Agama maka kesejukan dalam beragama adalah ketenangan batin masing-masing pemeluk agama.
“Maka dari pada itu, mari kita pupuk solidaritas anak bangsa terkhusus di Daerah Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ini untuk saling mengokohkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta mengedepankan toleransi ummat beragama sebagaimana digaungkan Pemerintah melalui Kementerian Agama akan pentingnya esensi dari penguatan moderasi beragama dikalangan ummat beragama,” tutup Nopian. (PHR-03/Red)