BPBD Provinsi Bengkulu Gelar Pelatihan Manajemen Logistik dan Peralatan

Kota Bengkulu, PHRNews.id, – Sebanyak 55 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas dan Dinas Sosial Provinsi Bengkulu mendapatkan pelatihan sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana selama 3 hari, dari tanggal 2-4 Oktober bertempat di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Senin (02/10/2023).

Pelatihan ini guna menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam manajemen logistik dan mengoperasikan peralatan penanggulangan bencana, sehingga penanganan akan lebih cepat, tepat, efektif, efisien dan terpadu pada saat tanggap darurat.

Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan pelatihan ini sangat penting dilakukan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang cepat tanggap, terampil, sistematis dalam melakukan penyelamatan. Karena orang yang dilanda bencana akan mengalami kepanikan yang sangat tinggi, sehingga dibutuhkannya

“Fokus kita ketika terjadi bencana menyelamatkan jiwa orang. Ada 2 faktor penentu dalam penanganan bencana, yaitu faktor logistik peralatan dan aspek penanganan kesehatan. Kalau 2 aspek ini telah dilakukan pasti relatif kondusif. Yang sering terjadi saat bencana logistik tidak tersedia dan penanganan kesehatan tidak siap,” ujarnya saat membuka kegiatan pelatihan. 

Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan menyebut, selain mendapatkan teori, para peserta akan langsung praktik penyiapan logistik dan peralatan pada kondisi tanggap bencana dengan mengundang pemateri dari BNPB pusat, Basarnas dan TNI.

Hal tersebut juga disampaikan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan. Disampaikannya berdasarkan kajian world food programme bahwa 70 persen penanganan bencana selesai jika logistik dan peralatan tersedia. Ditambah personil yang mampu mengelola peralatan logistik dengan baik.

“Saya tidak bisa membayangkan misal terjadi bencana dan kawan-kawan dari Basarnas turun ke lapangan tanpa didukung logistik yang cukup tentukan akan kesulitan walaupun sudah punya keahlian,” tuturnya.

Menurutnya, pelatihan ini langkah yang tepat sebagai upaya memperkuat BPBD mengingat Provinsi Bengkulu termasuk daerah yang rawan terjadi bencana, di antaranya gempa bumi, banjir dan longsor.

“Saya bangga sekali hadir di sini. Ini luar biasa, rasanya tidak ada provinsi lain yang menyelenggarakan pelatihan ini. Jadi begitu pak Kalaksa mengundang kami langsung datang,” puji Lilik. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.