Tolak Penyalahgunaan Obat dan Bahan Kimia Berbahaya, BPOM Bengkulu Gelar Sosialisasi

Bengkulu, Phrnews.id – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu mengedukasi generasi milenial perihal cara mengenali obat tradisional, kosmetik dan pangan (OKP) yang aman dan sehat.

Edukasi melalui penyebaran informasi obat dan makanan, tolak penyalahgunaan obat dan penyalahgunaan bahan kimia obat/bahan berbahaya pada obat tradisional, kosmetik dan pangan diikuti puluhan peserta dari berbagai organisasi seperti GANN (Generasi Anti Narkotika Nasional), SANS (Satgas Anti Narkoba Sekolah), PUPAN (Pemuda/Pemudi Penggiat Anti Narkoba), aktivis Pramuka (Praja Muda Karana), tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan sejumlah insan pers di Provinsi Bengkulu.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Badan POM Provinsi Bengkulu Yogi Abaso Mataram, S.Si., M.Si. dengan menghadirkan narasumber dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu, BPOM Provinsi Bengkulu, dan dihadiri juga duta milenial hebat berprestasi.

Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram mengatakan, masyarakat yang akan membeli suatu produk OKP, wajib melakukan cek KLIK apabila mencurigai produk tersebut. Cek KLIK sendiri, kata dia, adalah cek kemasan, cek label, cek izin edar dan cek kedaluwarsa.

“Jika menemui produk baru yang memang dicurigai apakah itu resmi atau aman dari penyalahgunaan bahan berbahaya, dapat melakukan cek KLIK,” ujar Yogi Abaso, di Aula Hotel Adeeva, Kota Bengkulu, Selasa (25/10).

Lanjut Yogi, cek KLIK jadi satu cara untuk mengidentifikasi apakah produk OKP layak digunakan. Produk yang aman adalah memiliki label dengan izin edar dari BPOM dan label masa kedaluwarsa.

“Bila dua syarat itu ada, bisa dipastikan aman,” jelasnya.

Untuk itu, BPOM mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-sama menjalankan gerakan hidup sehat dengan memilih obat, kosmetik, bahan makanan dengan baik dan terhindar dari bahan-bahan berbahaya lainya.

Terlebih dengan dihadirkannya generasi milenial, diharapkan dapat menjadi penyambung lidah BPOM menyampaikan edukasi ke masyarakat terhadap OKP sehat.

“Edukasi tentang keamanan pangan harus melibatkan pola pikir atau mindset masyarakat. Edukasi keamanan pangan harus melibatkan berbagai sektor, karena itu sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ini bagaimana membangun sebuah kesadaran untuk hidup sehat,” demikian Yogi. (Aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.