Lima Nama Panglima Perang Muslim Terhebat

Internasional, PHR News.id-Lima nama panglima perang muslim terhebat mencatat sejarah panjang mengenai peperang, ketangguhan, strategi, serta kekuasaan yang di toreh dari segala peristiwa yang pernah dilalui. Diketahui perang besar pertamakali yang di alami umat Islam melawan musuh-musuh nya yaitu Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijria atau 13 Maret 624 Masehi, dan masih banyak kejadian perperangan lain sebelum dan setelah perang Badar tersebut.

Dari perperangan yang di hadapi umat Islam sejak zaman dahulu hingga sekarang tak luput dari seorang panglima yang gagah dan berani memimpin suatu pasukan, serta para pengikut yang tak kalah hebat nya. Tercatat beberapa panglima perang yang gagah dan tangguh serta pemberani yang berhasil menakhlukkan medan perang sejak zaman Rasulullah SAW. Dan yang kita bahas kali ini ada 5 panglima perang muslim terhebat di medan perang versi PHR News.id.

1. KHALID BIN WALID
Dijuluki sebagai Pedang Allah yang terhunus. Khalid lahir pada 585 masehi dan wafat pada usia ke 57, sahabat Nabi Muhammad shallalalhu ‘alaihi wa sallam (SAW) yang satu ini sangat terkenal dengan taktik perang, dan ketangguhan nya di dunia militer. Nama Klalid bin Walid sendiri di sebut sebagai panglima yang tak terkalahkan pertahanan nya di lebih dari 100 kali pertempuran yang ia pimpin. Khalid bin Walid dahulunya merupakan panglima perang kaum kafir Qhuraisy yang berperan penting dalam perang Uhud melawan umat muslim. Khalid masuk Islam dan tergabung bersama Nabi Muhammad shallalalhu ‘alaihi wa sallam (SAW) dengan melalui perjanjian Hudaibiyah. Mengutip dari Wiki Pedia, pencapaian strategis yang di raih yaitu penakhlukan Arab selama Perang Riddah, Persia Mesopotamia, dan Suriah Romawi, dalam waktu empat tahun.

Meneruskan dari Merdeka.com, kelihaian Khalid juga terlihat pada pertempuran Yarmuk. Khalid memimpin 40.000 tentara dan menerima misi tersebut dari Khalifah Abu Bakar untuk menyatukan seluruh Timur Tengah di bawah bendera Islam. Musuh yang mereka hadapi merupakan pasukan gabungan Armenia, Slavia, Ghassanid dan juga pasukan Romawi Timur yang berjumlah 150.000. Dalam perang tersebut pasukan Islam dibawah pimpinan panglima Khalid bin Walid mencapai kemenangan telak, merebut Palestina, Suriah dan Mesopotamia dari Kekaisaran Romawi Timur.

Memang Khalid bin Walid tidak pernah terkalahkan sepanjang sejarah karirnya dalam lebih dari 100 perperangan besar maupun kecil, dan tercatat sebagai panglima terbaik sepanjang sejarah.

2. MUHAMMAD ALFATIH
Di sebutkan di dalam kisah nya, kekuasaan yang di pimpin oleh Muhammad Alfatih sebagai satu-satunya pemimpin yang berhasil membuat kota konstantinopel waktu itu tunduk. “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad bin Hanval Al Musnad).

Hadist tersebut merupakan dorongan besar bagi Mahmed II untuk menakhlukkan Konstantinopel. Berbagau upaya yang di lakukan hingga beberapa kali menemui kegagalan. Di usianya yang masih belia menginjak umur 21 tahun, Mahmed II atau di sebut Muhammad Alfatih ini sangat berani mengambil keputusan untuk membawa serta bela tentara serta kapal-kapal mereka melalui perbukitan Galata. Untuk memasuki titik terlemah Konstantinopel, yaitu Selat Golden Horn. Ketika itu, Sultan Mehmed II beserta ribuan tentaranya menarik kapal-kapal mereka melalui darat, dan mendapat respon negative akan kemustahilan dengan rencana yang Dia perintahkan. Dan dengan tegas dan berani Muhammad Alfatih memperintahkan kepada bela tentaranya untuk bergegas melakukan hal tersebut.

Mengutip dari Republika.co.id, sebanyak tujuh puluh kapal diseberangkan melalui bukit hanya dalam satu malam, saking hebatnya Sastrawan Yoilmaz Oztuna berkata, “Tidaklah kami pernah melihat atau mendengar hal ajaib seperti ini, Mehmed telah menukar darat menjadi lautan dan melayarkan kapalnya di puncak gunung. Bahkan usahanya ini mengungguli apa yang pernah diilakukan oleh Alexander The Great”. Dan bahkan sehari sebelum belia menjalankan strategi tersebut, Muhammad Alfatih memerintahkan semua tentaranya untuk berpuasa pada siang hari dan melaksanakan shalat Tahajud pada malam harinya sebelum berperang untuk meminta kemenangan kepada Allah. Alhasil, Mehmed II berhasil membawa kemenangan dengan menaklukkan Konstantinopel dan memimpinnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia melindungi seluruh rakyat di sana, baik Muslim maupun non-Muslim.

3. SALAHUDDIN AL AYUBI
Jejak karir Salahuddin Al Ayubi merupakan pemimpin pasukan Muslim dalam Perang Salib melawan umat kristen, sejak saat itu namanya melejit di kalangan muslim dan kristen. Merebut Jerusalem yang saat itu dipimpin Balian dari Ibelin dalam 12 hari pertempuran. Dan dengan kemuliaan nya, Salahuddin tidak menyekiti satupun para tawanan nya dari tentara krsten dan melepaskan nya bagi yang mau kembali ke Eropa. Akibat kemuliaannya serta kesatria yang pemberani, Salahuddin di kenal dan harum namanya di kalangan muslim dan umat Kristen.

Pria yang dilahirkan di kota Tikrit, Irak pada 1138 M dan bersal dari suku Kurdi ini, sudah menguasai taktik perperangan, politik serta strategi dari semenjak Dia masih kecil. Dalam sejarah Islam, Salahuddin Ayyubi juga mendirikan salah satu kerajaan bernama Dinasti Ayubiyah. Daerah kekuasaannya pun cukup luas, meliputi Mesir, Yaman, Diyar Bakr, Mekkah, Hijaz, dan Irak Utara. Sampai pada akhir kejayaan Salahuddin berakhir, dirinya wafat pada 1193 M. Kematian beliau menandakan bahwa kerajaan yang didirikannya kian melemah. Dinasti Ayubiah berakhir ketika pemimpin terakhir, Sultan Ayubiyah, terbunuh oleh budak Mamluk.

4. USAMAH BIN ZAID
Panglima Usamah Bin Zaid pada usianya yang masih menginjak angka 18 tahun, di tunjuk oleh Rasulullah Muhammad shallalalhu ‘alaihi wa sallam (SAW) sebagai pemimpin dalam sebuah pasukan perang islam melawan Romawi Timur. Dalam usianya yang masih muda Usamah diragukan oleh sahabat yang lain nya karena tugas yang berat di berikan kepada anak yang masih berusia 18 tahun.

Di kisahkan, dalam perjalanannya dari madinah menuju perbatasan syam, Usamah mendengar kabar berita atas kematian Nabi Muhammad shallalalhu ‘alaihi wa sallam (SAW), dan bergegas balik menemui nabi dan menghentikan perjalanan pasukan nya. Hingga Abu bakar yang pada waktu yang bersamaan di angkat sebagai khalifah yang menggantikan Rasulullah shallalalhu ‘alaihi wa sallam (SAW), memerintahkan Usamah untuk bergegas balik menyelesaikan amanah dari Nabi tersebut. Hingga Usamah dengan pasukan nya bergegas menuju perbatasan syam, dan dnegan strategi yang matang, pasukan Usamah berhasil mengalahkan musuh dengan cepatnya.

Hingga sejak saat itu Usamah menjadi diperhitungkan dan di segani dari kalangan Sahabat-sahabat Nabi. Di antara panglima perang yang kuat dan tangguh, dalam sejarah Islam nama Usamah bin Zaid tercatat sebagai panglima perang terhebat, termuda, dan terakhir yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad shallalalhu ‘alaihi wa sallam (SAW) pada masanya.

5. KHAULAH BINTI AZUR
Apabila Khalid Bin Walid di sematkan gelar sebagai Pedang Allah, maka Khaulah Binti Azur merupakan panglima dari kalangan perembuan yang juga di sebut dengan Prdang Allah. Pada awalnya Khaulah merupakan petugas medis yang bertugas pada saat perperangan berlangsung.

Ketika mengetahui ketika itu kakak kandungnya Dhirara bin Azur yang tertangkap dan menjadi tawanan musuh, khaulah bangkit dan menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan bergegas membantu kakaknya melawan dan menghadang musuh dengan menunggangi kuda. Pada saat itu pasukan di bawah pimpinan Khalid bin Walid sedang terpukul oleh musuh, Khaulah Maju dengan beraninya dan menghadang musuh-usuh Allah, tak sedikitpun keraguan dan kegentaran terlihat darinya. Keadaan fisik yang mendukung kekar, tinggi dan pemberani iya cekatan memainkan taktik perang dan kelihaian nya memainkan pedang serta menunggangi kuda. Hingga pasukan pun terheran dengan kehadiran dan kemisteriusan nya karena semua badan nya di tutupi kecuali matanya.

Diluar dari kehebatan dan keberanian nya di medan perang, khailah terkenal dengan strateginya yang jitu. Pada perang sahura, iya yang merupakan tim medis dari tentara muslim, tertangkap oleh musuh dan di tahan bersama dengan rekan nya yang lain. Khaulah tidak kehilangan akal dan memotifasi para tawanan lain untuk berani dan melawan musuh-musuh allah. Dengan cekatan dan tangan kosong serta memanfaatkan keadaan sekitar, Khaulah berhasil menyelamatkan diri dan rekan nya dari tawanan musuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.