Kisah Ashabul Kahfi, 7 Pemuda yang Terkenal dengan Keteguhan Iman

 PHR News.id – Kisah Ashabul Khafi merupakan salah satu kisah menakjubkan yang tertulis dalam Ai- Quran. Kisah ini terjadi pada zaman dahulu jauh sebelum lahirnya Nabi Muhammad Saw.

Ashabul Khafi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah, mereka terdiri dari tujuh orang yaitu Maksimyanus, Martinus, Dyonesius, Malkus, Konstatinus, dan Suresius yang pergi untuk mengasingkan diri.

Tujuan mereka mengasingkan diri karena kaumnya menyembah selain Allah. Mereka kemudian memutuskan untuk meninggalkan kotanya.

Ashabul Kahfi hidup pada zaman Raja Diqyanus pada 249-251 M. Selain itu mereka mendapat intimidasi dan ancaman dari raja dan kaumnya, karena Ashabul Kahfi ini pemuda yang tidak mau menyembah berhala.

Kaum Ashabul Kahfi tidak mau mengikuti agama raja dan penyembahnya, meskipun diancam dengan intimidasi dan siksaan. Saat itu mereka masih mau bertahan. namun, lama kelamaan penyiksaan menjadi meningkat mereka pun terpaksa harus meninggalkan kaum mereka.

Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang penggembala Yemlikho (Yuhanis) berserta anjingnya Kitmir.

Kemudian para pemuda ini memutuskan untuk tinggal disuatu tempat yang jauh dari pemukimannya dulu. Mereka menemukan tempat asing dan jauh dari kota disebuah gunung yang terdapat gua di dalamnya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Khafi ayat 17 yang artinya:

“Engkau melihat matahari ketika terbit dan condong dari gua mereka ke sebelah kanan dan apabila terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedangkan mereka berada dalam tempat yang luas di dalam gua itu,”

Di dalam gua tersebut mereka leluasa menjalankan ibadah kepada Allah. Mereka berlindung di dalam gua itu dan memohon kepada Allah SWT, agar mencurahkan rahmatnya bagi mereka di dalam gua.

Kemudian Allah SWT mengabulkan permohonan mereka dengan di tidurkan di dalam gua. Allah Maha kuasa mengabulkan doa mereka dengan membuat para pemuda tertidur dan dengan menutup pendengaran mereka dari segala suara dunia luar.

Lalu mereka tidur selama 309 tahun. Mereka tidak makan dan tidak minum. Allah SWT membolak-balikkan tubuh mereka sehingga tidak terjadi kerusakan. Mata mereka pun dalam keadaan terbuka, serta anjing yang setia menemani di samping mereka.

Dengan kuasa Allah, mereka pun terbangun dengan wajah yang berseri-seri. Mereka saling melontarkan pertanyaan sudah berapa mereka tinggal di sini. Namun hanya Allah lah yang tahu berapa lama mereka tertidur.

Hingga mereka pun keluar dari gua untuk mencari makanan yang halal. Saat keluar negeri yang mereka tinggal telah mengalami berbagai perubahan, begitupun penduduknya. Oleh karena itu mereka memasuki kota dengan sembunyi-sembunyi agar keberadaannya tidak diketahui penduduk.

Namun, warga negeri itu akhirnya mengetahui keberadaan mereka melalui uang dirham yang hendak mereka gunakan untuk membeli makanan.

Penduduk membawa pemuda itu untuk dipertemukan dengan pemimpin mereka.

Saat itu dipimpin oleh pemerintahan Kaisar Romawi Timur Theodosius II 408-450 mesehi. Ketika para pemuda itu telah bertemu dengan pemimpin negeri kala itu, mereka menjelaskan kejadian yang mereka alami dan lamanya mereka di dalam gua. Dari cerita tersebut, barulah mereka menyadari bahwa semua itu adalah kekuasaan Allah. Setelah itu mereka meninggal.

Demikian kisah Ashabul Kahfi yang merupakan salah satu kisah populer dalam agama Islam. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.