Gubernur Bantu Korban Banjir di Desa Air Pesi

BENGKULU, phrnews.id – Bencana banjir yang melanda desa Air Pesi Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang beberapa waktu lalu, Senin (13/4/2020) menyisakan duka bagi 27 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak banjir ini. Sejumlah rumah rusak parah dan sedang, motor hanyut, jembatan putus, hingga sawah yang sudah memasuki masa panen juga ikut terendam.
Untuk itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah hadir bersama Forkopimda untuk memberikan sejumlah bantuan berupa bahan pangan, makanan, tikar, perkakas, dan alat penyaring air bersih siap minum.
“Bencana banjir ini merupakan musibah bersama, semua merasakan bagaimana rasanya. Kami di sini membawa sejumlah bantuan yang diharapkan mampu meringankan beban masyarakat terdampak. Nanti, coba kepala desa yang membagikan kepada 27 KK terdampak, bagi secara rata agar tidak timbul masalah baru,” terang Gubernur usai meninjau lokasi banjir di desa Air Pesi kec. Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang, Jumat (17.04.2020).
Lebih lanjut, Rohidin juga meninjau beberapa rumah dan jembatan yang hancur akibat aliran deras air saat banjir. Menurutnya beberapa infrastruktur yang perlu penanganan langsung, akan menjadi perhatian untuk segera dibangun kembali.
“Ada jembatan permanen yang rusak, dan ada juga rumah warga yang jebol. Nanti kita akan koordinasikan dengan dinas terkait seperti PU, untuk melakukan penanganan pembangunan kembali jembatan yang hancur. Begitupula dengan rumah warga yang rusak parah,” ujar Rohidin.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar mengungkapkan penanganan sudah dilakukan bersinergi dengan BPBD kab. Kepahiang, mulai dari awal kejadian hingga penanganan ke depan.
“Kita sudah koordinasi bersama pemkab, terkait penanganan dampak banjir ini. Bantuan juga sudah disalurkan, sesuai kebutuhan saat ini,” jelas Rusdi.
Lebih lanjut, penanganan lanjutan untuk infrastruktur seperti rumah yang terdampak, jembatan dan pembangunan tanggul sungai, segera disusun perencanaannya. Nanti akan dibahas bersama bagaimana teknisnya, yang jelas pemprov dan pemkab saling bersinergi, serta BPBD provinsi bisa dengan menggunakan dana bantuan tanggap darurat.
“Sudah dilihat tadi, ada jembatan juga yang jebol kemudian perlu juga dibuat tanggul sungai. Nanti dibagi peran-perannya mana yang melalui dana desa, dana kebencanaan pemkab atau pemprov,” jelas Kalak BPBD.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.