Anggota DPRD Zainal Eluhkan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pengajar Berkualitas Belum Cukup

Bengkulu, Phrnews.id – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu H. Zainal, S.Sos., M.Si mengeluhkan program peningkatan mutu pendidikan, upaya yang dilakukan peningkatan sarana dan prasarana serta kecukupan tenaga pengajar yang berkualitas ini pun belum cukup.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu H.Zainal., M.Si mengatakan pengangkatan tenaga kerja honorer menjadi tenaga PPPK juga penting tetapi sayangnya untuk hal ini Provinsi Bengkulu sudah melebihi ambang batas belanja pegawai yang ketentuanya maksimal 30 % sedangkan Provinsi Bengkulu mencapai 42 %.

“Kami anggota DPRD menginginkan pendidikan ini menjadi berkualitas dan terjangkau,” kata Zainal di kediamannya, Sabtu (07/01/2023).

Politisi PKB itu menerangkan sistem perbukuan memiliki peran strategis bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan daya literasi masyarakat, khususnya peserta didik. Diharapkan, dengan sistem perbukuan yang baik akan dapat ditumbuh kembangkan budaya literasi yang semakin baik.

“Pemenuhan pemilikan budaya literasi ini dapat didorong dan dikembangkan melalui ketersediaan buku yang bermutu, murah atau terjangkau, dan merata,” jelas Zainal.

Dirinya berharap penguatan pendidikan karakter nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

Lanjutnya, adapun nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Sedangkan nilai karakter gotong-royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu-membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

Dan nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.

Dengan terjadinya pembelajaran berbasis penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah dan di luar sekolah diharapkan dapat menghadirkan generasi muda yang berdaya saing dan memiliki karakter positif. “Nilai utama karakter PPK tidak hanya menyasar para siswa, tetapi juga pada pendidik, dan orang tua sebagai pendidik utama dan pertama,” jelas Zainal. (Bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.